Green Computing atau Komputasi Hijau
itu sendiri yaitu suatu ilmu atau penerapan tentang bagaimana kita menggunakan
sumber daya komputer atau perangkat elektronik yang kita miliki secara efisien
dan ramah lingkungan. Sasaran utama green computing adalah bumi ini
sendiri, manusia,
serta laba/keuntungan.
Tujuannya jelas untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berbahaya terhadap
lingkungan, mengefisiensi penggunaan energi, menyeimbangkan antara teknologi
dan lingkungan agar tercipta suatu teknologi yang ramah lingkungan dan tidak
merusak alam atau lingkungan hidup serta menerapkan daur ulang pada bahan-bahan
pembuat komputer. Salah satu langkah yang mudah untuk mengefisien kan
penggunaan energi adalah penggunaan laptop daripada komputer pribadi di rumah,
secara tidak langsung cara ini dilakukan untuk menghemat energi.
Penerapan Green
computing memiliki beberapa cara , seperti konsolidasi infrastruktur,
penggunaan daya keseluruhan yang lebih rendah, dan pemanfaatan sistem yang
lebihoptimal untuk
melakukan berbagai pola kerja. Ini juga termasuk merangkul dan mengadopsi bahan
berbasis industri-industri terkemuka yang memiliki masalah dengan dampak
pada lingkungan yang
hijau. Solusi pada jaringan menurunkan overhead CPU dan meningkatkan
pemanfaatan sistem, dengan demikian dampak langsungnya yang dapat dirasakan
adalah menurunya tagihan listrik. Contoh pengaplikasian komputasi hijau yang
lain adaah penggunaan CPU dan komputer server yang hemat energi.
Green Computing yang
juga bertujuan untuk mencapai kelayakan ekonomi melakukan
pengembangan-pengembangan terhadap praktik produksi ramah lingkungan , komputer
hemat energi dan peningkatan prosedur pembuangan serta daur ulang.
- Untuk mempromosikan
konsep green computing,maka ada empat pendekatan yang dilakukan :
1.
Green use : Meminimalkan konsumsi listrik
perangkat komputer dalam cara yang ramah lingkungan.
2.
Green disposal : membuat kembali komputer
yang sudah ada atau mendaur ulang perangkat elektronik yang tidak digunakan.
3.
Green design : Merancang komputer yang hemat
energi , server , printer, proyektor dan
perangkat digital lainnya.
4.
Green Manufactur : Meminimalkan limbah selama
proses pembuatan komputer dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Selain itu ada pula
beberapa langkah sederhana agar penggunaan komputer lebih ramah lingkungan dan
efisien energi. Diantaranya :
1.
Menggunakan mode tidur atau hibernasi ketika tidak menggunakan komputer
dalam jangka waktu yang lama.
3.
Membeli komputer notebook hemat energi, bukan komputer desktop.
4.
Mengaktifkan fitur manajemen daya untuk kendali konsumsi energi.
5.
Mematikan komputer pada akhir penggunaan.
6.
Mengisi ulang cartridge printer, bukan membeli lagi yang baru.
7.
Memperbaiki perangkat yang ada, bukan langsung mengganti dengan komputer
baru.
8.
Gunakan metode tanpa kertas untuk berkomunikasi
9.
Gunakan komputer yang memenuhi persyaratan energy star
10. Pilih mematikan monitor daripada
menggunakan screen saver
11. Gunakan power saving
setting pada laptop
12. Kurangi penggunaan
backlight
13. Matikan bluetooth dan
wifi ketika tidak digunakan
14. Melakukan upgrade RAM
laptop daripada membeli laptop baru
Penerapan green computing pada Hardware
- Melakukan Pemakaian
sumber daya dengan bijak.
Yaitu dengan mematikan komputer dan monitor jika tidak sedang dipakai,
dalam presentase konsumsi listrik pada sebuah unit komputer, ternyata monitor
memakan konsumsi listrik sebesar 49% dari total konsumsi dalam satu unit
komputer. Disamping itu, manfaatkan fasilitas sistem manajemen penggunaan daya
pada komputer, seperti Power Management. Pengaturan pada Power Management
memungkinkan ketika dalam keadaan idle, semua sistem akan di non-aktifkan, hal
ini berarti penghematan daya.
- Penggunaan
hardware yang low power
Sekarang sudah banyak piranti-piranti komputer yang menggunakan sumber daya
yang rendah. Piranti-piranti ini meliputi processor, storage, motherboard,
chipset, video card, PSU, optical drive, monitor, dll.
- Pemanfaatan
sistem daur ulang.
Bila komputer sudah usang namun masih dapat dimanfaatkan kembali biasanya
sparepart yang masih berfungsi mungkin dapat dipakai sebagai sumber daya
tambahan bagi komputer lain. Sedangkan kalau sudah rusak maka sparepart yang
ada dapat di daur ulang kembali.
- Penggunaan
sistem mobilitas.
Infrastruktur yang ada seperti saluran kabel telpon mungkin saat ini dapat
berkurang berkat adanya inovasi dalam teknologi informasi dimana kita sudah
dapat melakukan komunikasi menggunakan VOIP (Voice Over Internet Protocol).
Secara tidak langsung kita sudah mengurangi penggunaan bahan-bahan dari logam
yang berbahaya dari struktur kabel tersebut.
- Penerapan
sistem upgrade.
Disarankan untuk melakukan upgrading per komponen daripada membeli satu
buah unit komputer yang lengkap. Hal ini dapat mengurangi “sampah” perangkat
atau komponen komputer, seperti Video Graphic Adapter (VGA), prosesor, memory,
hard disk, dll.
Penerapan Green Computing pada sisi
Software:
- Pemanfaatan
teknologi virtualisasi
Teknologi virtualisasi merupakan software yang mampu melakukan penggabungan
beberapa sistem CPU fisik ke dalam satu bentuk Virtual Machine yang jauh lebih
handal. Dimana dapat mengurangi jumlah hardware maupun konsumsi energi listrik
yang digunakan. Disamping itu, virtualisasi juga bisa mengurangi energi panas
yang timbul akibat banyaknya hardware yang terpasang.
- Menerapkan
software engineering dengan benar
Dalam software engineering terdapat banyak metode-metode pengembangan
software maupun Business Process Management (BPM). Perancangan bisnis proses,
pemilihan bahasa pemrograman dan penulisan kode / algoritma (function) jelas
sangat mempengaruhi kinerja prosesor dan memori. Semakin tidak efisien dalam
perancangan dan desain, semakin banyak proses yang dilakukan. Semakin banyak
proses berarti memakan sumber daya yang banyak dari memori dan kinerja
prosesor. Sehingga, prosesor dan memori mengeluarkan energi panas yang besar.
Konsekuensinya, pendinginan terhadap prosesor dan memori yang membutuhkan
energi listrik yang tidak sedikit.